HANYA semalam baru dijulang kemenangan harum
direnggut mengejut ketika teman dan lawan merasa kagum
meninggalkan terkulai dua hati yang masih muda
untuk berteriak dan memanggil-manggil nama yang telah tiada.
Kematian! Kematian dari suatu kehidupan yang mulia
yang telah ditinggalkan, jadilah ia ukiran kenangan
bahawa di tanah ini seorang daripada lelaki berani
yang berdiri menjunjung keyakinan, dan berkata
Islam tidak pernah takut kepada apa saja
laksana dirinya dalam cahaya kebenaran yang dipeluknya.
Demikian maut telah bersabda pintu hidup pun tertutup
maka terbukalah lahad dan keranda seiring bersanding
di pelamin putih didindingi tanah-tanah yang dingin
dan para malaikat mengelilingi lalu merestui.
Begitu pendek nafas ini berdetik dalam usia hidup
setiap manusia dalam perjalanan ke pintu maut
tapi kematian seorang berjasa lebih memberi erti
kerana kematian itu sendiri menyebabkan ia tidak mati
seperti sekarang kita menyebut-nyebut namanya, dan ia
telah menjelma menjadi bintang bersinar di langit zaman.
Usman Awang (1964)
Sajak diabadikan untuk Almarhum Prof. Zulkifli Muhammad (1927 - 1964).
Selasa, 18 Ogos 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
1 ulasan:
Sejahtera ke atas mereka kita doakan
Catat Ulasan